Pagi ini, masih sangat hangat melekat di memori tentang sebuah gagasan
intelektual yang menawarkan sebuah solusi perubahan dalam diskusi ringan
bersama kawan-kawan peserta Training atau yang biasa akrab ditelinga kami,
Dauroh Marhalah 2 yang merupakan jenjang kedua dari tingkatan tahap pembinaan
dalam tataran peningkatan kapabilitas seorang kader KAMMI menyoal bagaimana
seharusnya pemimpin (ideal) Indonesia yang diharapkan mampu menjawab tantangan
bangsa dari berbagai persoalan yang membelit, baik dari segi ekonomi, sosial,
politik dan budaya yang kian hari kian bobrok.
Bukan bermaksud mengibiri atau bahkan menafikkan kerja keras usaha dan
upaya seorang pemimpin yang pernah menahkodai kapal mewah ini (red: Indonesia).
Namun, tidak dipungkiri bahwasanya beberapa kali kepemimpinan di Indonesia
silih berganti dalam era Reformasi ini cukup dan sangat sangat belum sekali
menunjukkan, ini loh bangsa yang mandiri, bangsa yang sejahtera, bangsa yang
disegani serta bangsa yang mampu membawa masyarakatnya pada posisi aman dalam
berkehidupan berbangsa dan bernegara untuk dapat memaksimalkan hak-hak nya.
Diskusi cukup panjang, yang melibatkan puluhan kepala yang ada
diruangan Training tersebut tumpah meruah seakan banyak sekali gejolak
kegelisahan yang telah lama terpendam atau bahkan dipendam dalam dalam melihat
persolan kepemimpinan bangsa ini yang tak kunjung mendapatkan sosok yang Ideal,
hingga tulisan ini hadir pun seakan ingin terus melanjutkan diskusi yang
singkat itu.
Berbicara soal kepemimpinan, sejak kemerdekaan tahun 1945 hingga saat ini,
Bangsa Indonesia belum pernah memiliki pemimpin yang berwibawa dan integritas
tinggi, namun yang ada adalah pimpinan Bangsa yang diangkat oleh para politikus
maupun teman seperjuangan, dan kebanyakan berakhir dengan kegagalan maupun
terpuruk dalam kasus politik, korupsi dan pelanggaran hukum pidana atau perdata.
Bangsa Indonesia saat ini memang telah bebas dari penjajah yang ada
dibuku-buku sejarah, tapi sebenarnya bangsa ini masih dijajah oleh kepentingan
orang-orang kuat dan berpengaruh bangsa Indonesia sendiri. Entah itu secara
ekonomi, hukum, sosial dan lain sebagainya. Sebagian Bangsa Indonesia
yang beruntung dan memiliki kekuasaan membodohi dan menjajah bangsanya sendiri.
Ya itu pendapat penulis, hingga tulisan ini hadir dihadapan kawan-kawan semua,
karena kenyataannya memang demikian yang terjadi?
Seorang Pemimpin Bangsa yang Ideal mendatang adalah pemimpin yang berani
memberikan solusi dalam berbagai persoalan Bangsa, Tegas dan berwibawa dalam
segala hal dimulai dari track record sejak
awal, artinya bukan calon pemimpin yang akan terbit nanti saat mendekati Pemilu
dengan berbagai baliho dan rekayasa latar belakang yang bersangkutan.
Lantas bagaimanakah kita dapat menemukan Pemimpin yang tepat
untuk Bangsa ini? jawabannya tentu seorang yang tidak mementingkan diri
dan kelompoknya, seorang sosok pemimpin dengan figur karakter muslim negarawan
dapat membawa Indonesia menuju Indonesia baru untuk kemajuan dan integrasi.
Dimana pemimpin dengan figur seperti ini dirasakan mampu mengemban tanggung
jawab yang besar atas berbagai masalah dan bukan hanya sekadar menjadi
politikus dan bukanlah pemimpin yang hanya akan memperkaya diri. Seorang
pemimpin dengan karakter muslim negarawan bisa diterapkan menjadi sebuah
persyaratan mutlak karakter pemimpin Indonesia. Muslim negarawan merupakan
konsep terbaik menyelesaikan permasalahan dalam hal pencarian sosok pemimpin
berkualitas.
Memang, Negara Indonesia bukanlah Negara Islam. Namun, penerapan nilai- nilai Islam akan sangat berpengaruh baik terhadap perkembangan Indonesia. Seorang muslim negarawan mampu menjaga nilai-nilai moral berlandaskan Islam. Selain itu, sosok pemimpin seperti ini lebih mampu menjaga sikapnya, karena sudah terbenam dalam dirinya landasan yang kuat untuk melaksanakan amanah sebagai seorang pemimpin yang harus bertanggungjawab dan berkomitmen. Karena rasa cinta yang tinggi terhadap bangsa dan mampu berpikir kritis terhadap setiap permasalahan dinegeri ini. Sosok pemimpin muslim negarawan dapat memberikan pengaruh yang tak pelak dapat memberi perubahan besar terhadap Negara Indonesia. Wallahu'alam
Ihsan Nugroho
Peserta Dauroh Marhalah 2 KAMMI Daerah Semarang
Selasa-Sabtu, 17-21 Juni 2014
Wisma Langen Werdasih, Lerep, Ungaran
0 komentar:
Posting Komentar